BODY ALIGNMENT
07:00

A.      PRINSIP BODY ALIGNMENT
Body alignment adalah susunan gneometris dari bagian-bagian tubuh yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainya. Body alignment yang baik akan membantu berfungsinya organ tubuh secara maksimal dan dapat tersuport dengan baik sebaliknya body alignment yang buruk akan menjauhkan seseorang dari penampilan yang menarik dan berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang.
B.      GRAVITY (Keseimbangan)
Keseimbangan adalah suatu equilibrium  yang dipertahankan oleh adanya kekuatan yang saling berlawanan dan merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar yaitu memandang grafitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Seseorang dapat mempertahankan keseimbangan selama garis grafitasi (garis khayal vertical yang melalui pusat grafitasi) melalui pusat grafitasi (titik pusat dari seluruh massa tubuh) dan landasan (tempat berpijaknya suatu obyek).
C.      POSTURAL REFLEKSNES DAN OPPOSING MUSCLE GROUP
Merupakan aksi dari otot postural (ekstensor) yang terus menerus menahan seseorang pada posisi tegak melawan grafitasi bumi.
Jenis dari postural reflex :
1.       Labryn sense
Organ sensor yang  terdapat dalam organ telinga bagian dalam
2.       Visual /optic reflek
Sensasi visual membantu seseorang dalam mendapatkan kesadaran mengenai tata ruang dan hubungan antara satu subyek dengan lingkungannya.
3.        Proprioceptor /kinestetik sense
Ini sering disebut sebagai indera keenam .
4.       Ekstensor atau anti grafitasi reflex
Yang termasuk otot-otot ekstensor diantaranya otot-otot pada ekstremitas bawah,otot-otot abdomal,otot-otot adductor pada scapula dan otot-otot kaki bawah.
5.       Plantar reflex
Tekanan melawan telapak kaki oleh permukaan tanah akan menimbulkan reflex kontraksi otot-otot ekstensor dari otot-otot kaki bagian bawah.
D.      PERUBAHAN DALAM POSTUR
Beberapa posisi tubuh dalam aktifitas tertentu bear ataupun salah, jika berlangsung lama akan menyebabkan kerusakan syaraf-syaraf superfasialis, kerusakan pembuluh darah serta kontraktur.
E.       PERUBAHAN INDIVIDUAL DALAM STRUKTUR ANATOMI
Setiap orang mempunyai anatomi yang berbeda , ini akan membawa pengaruh pada postur tubuh seseorang , meskipun hanya sedikit.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BODY ALIGNMENT                              
1.       Tumbuh kembang
2.       Kesehatan fisik
3.       Kesehatan mental
4.       Nutrisi
5.       Sikap dan nilai individu
6.       Emosi
F.       STRUKTUR ABNORMAL YANG MEMEPENGARUHI POSISI
G.     KONSEKUENSI POSISI TUBUH YANG KURANG BAIK
H.      PENGKAJIAN BODY ALIGNMENT
A.      PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Untuk melakukan pengkajian body alignment lakukan inspeksi terhadap pada pasien pada saat berdiri,duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji antara lain :
1.       Posisi berdiri
Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.

2.       Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)
3.       Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada . apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.
4.       Cara berjalan
Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :
a.       Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
b.      Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.
c.       Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
d.      Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
e.      Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40 X per menit.
B.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.       Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan berbaring yang salah akibat pemakaian gips pada daerah ekstremitas
2.       Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot lutut akibat kontraktur
3.       Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan otot
C.      PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN
1.       Pertahankan posisi tubuh yang tepat dengan pengaturan posisi yang tepat
2.       Perbaiki postur tubuh pada tingkat optimal dengan melatih berdiri, duduk dan berbaring secara optimal.
3.       Kurangi cedera akibat posisi tubuh yang tidak tepat dengan membantu pasien melakukan aktifitas sehari-hari
4.       Kurangi beban otot dengan cara meletakan alat dekat dengan pasien dan bantu pasien pada saat melakukan kegiatan yang bersifat berat.
5.       Cegah komplikasi akibat postur tubuh yang tidak tepat.
D.      EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatanuntuk mengatasi gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien mampu melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.
STRUKTUR ABNORMAL YANG MEMPENGARUHI POSTUR TUBUH
A.      SKOLIOSISA
       
adalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang

B.      KHIPOSIS
Adalah suatu keadaan kelainan pada tulang belakang dimana terjadi fleksi yang berlebihan pada tulang lumbal.

C.      LORDoSIS
Adalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperekstensi dari tulang lumbal.

TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM MEMBANTU PASIEN BERDIRI, DUDUK, MENGATUR POSISI FOWLER, DORSAL RECUMBENT, POSISI PRONASI, LATERAL DAN SIM’S
1.       Pasien berdiri
2.       Duduk
3.       Posisi fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan setinggi 15°-45°. Posisi dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernafasan pasien.

4.       Posisi dorsal recumbent
Adalah dimana posisi kepala dan bahu pasien sedikit mengalami elevasi diatas bantal, kedua lengan berada di samping sisi tubuh, posisi kaki datar diatas tempat tidur.

5.       Posisi pronasi
Adalah dimana posisi pasien berbaring diatas abnomen dengan kepala menoleh kesalah satu sisi. Kedua lengan fleksi disamping kepala. Posisi ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya :
·         Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
·         Mencegah terjadinya fleksi kontraktur dari pinggul dan sendi.
·         Membantu drainase dari mulut.

6.       Posisi lateral (side lying)
Yaitu seorang tidur diatas salah satu sisi tubuh, dengan membentuk fleksi pada pinggul dan lutut bagian atas dan meletakkannya lebih depan dari bagian tubuh yang lain. Posisi ini sangat baik untuk istirahat dan tidur serta membantu menghilangkan tekanan-tekanan pada sacrum dan tumit. Bagi pasien yang mengalami kelumpuhan pada salah satu sisi bagian tubuh akan merasa nyaman pada posisi ini dengan berbaring pada sisi yang normal.

7.       Sim (semi pronasi)
Adalah posisi dimana tubuh miring kekiri atau kekanan. Posisi ini dilakukan untuk member kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria).

BODY MEKANIK
Body mekanik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan digunakannya tubuh dan bagian-bagianya secara effisien , aman dan terkoordinasi untuk memindahkan suatu obyek dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Dalam hal ini difokuskan pada penggunaan body mekanik oleh perawat pada saat mengatur posisi pasien diatas bed , memindahkan pasien diantara bed,kursi roda dan brankat.
KONSEP-KONSEP DALAM MEMINDAH BENDA
1.       Friksi
Kekuatan yang melawan pergerakan suatu obyek pada suatu permukaan
2.       Inertia
Kecendrungan suatu benda untuk tetap diam pada saat diam dan untuk tetap bergerak pada saat ia bergerak.
3.       Fulcrum
Titik ungkit,dimana pengungkit bergerak.
4.       Lever (pengungkit)
Digunakan untuk memudahkan pada saat mengangkat benda.
5.       Force (kekuatan)
Energy yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pergerakan.


PRINSIP-PRINSIP BODY MEKANIK
1.       Mengangkat
Karena mengangkat benda termasuk gerakan yang melawan gravitasi , perawat harus menggunakan kelompok otot mayor dari otot paha dan lututlengan atas dan bawah, abdomen dan pelvis unjtuk mencegah terjadinya strainpada tubuh bagian belakang.
2.       Menarik dan mendorong
3.       Pivoting
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh melakukan gerakan memutar bukan hanya pada tubuh bagian atas , akan tetapi disertai pula dengan perputaran dari kekaki kearah obyek yang dituju.

KONSEKUENSI BODY MEKANIK YANG BURUK
1.       Jatuh
2.       Cidera belakang
Harber (1985), memberikan daftar penyebab cidera belakang yang paling sering terjadi pada perawat yang bekerja di rumah sakit yaitu :
a.       Mengangkat pasien ke atas tempat tidur (48%)
b.      Membantu pasien turun dari tempat tidur (30%)
c.       Memindahkan bed (27%)
d.      Mengangkat pasien keatas brankat(22%)








3 komentar:

indriia said...

keren :)

zilda Gokepkes said...

siep ... keren pantas untuk dipelajari ...

Unknown said...

nice blog!

Post a Comment