Definisi : Penurunan frekuensi normal dari buang air besar, kesulitan dalam mengeluarkan feses, feses keras dan kering.
Batasan karakteristik :
- Nyeri perut
- Perut menjadi keras dengan penurunan kekuatan otot
- Kehilangan selera makan
- Kebanyakan terjadi pada orang dewasa dan orang tua (perubahan dalam status mental, kekuatan menahan urin, temperature tubuh yang tinggi,ketidak jelasan yang salah)
- Perut keroncongan (borborigmi)
- Terdapat darah berwarna segar pada feses
- Perubahan pola usus yang berhubungan dengan buang air besar
- Penurunan frekuensi
- Penurunan volume dari feses
- Perasaan penuh pada rectal
- Perasaan ada yang menekan pada rectal
- Perutnya menggelembung
- Kelelahan yang menyeluruh
- Feses bentuknya keras
- Sakit kepala
- Suara perut yang pelan
- Meningkatnya tekanan pada perut
- Mual
- Ketidak sanggupan dalam mencerna
- Feses yang lembek lambat laun akan berkurang
- Massa perut yang jelas
- Massa di rectal yang terasa jelas
- Terasa ada sesuatu pasta feses pada rectal
- Muntah
- Kesulitan dalam buang air besar
- Severe flatus
- Ada perasaan kurang dalam buang air besar
- Terasa nyeri saat buang air besar
Fakto-faktor yang behubungan
1. Fungsi
- Kelemahan otot perut
- Penolakan kebasaan
- Kebiasaan tidak menggubris keinginan untuk buang air besar
- Ketidakmampuan untuk menjangkau toilet (tidak ada waktu ,posisi untuk buang air besar, privasi)
- Ketidakrutinan dalam buang air besar
- Aktifitas fisik yang kurang
- Perubahan lingkungan yang baru
2. Psikologi
- Depresi
- Tekanan emosi
- Kebingungan mental
3. Farmakologi
- Akibat dari antasida yaitu logam Al
- Antikolinergik
- Anti kejang
- Anti depresi
- Agen penurunan lemak tubuh
- Garam bismuth
- Kalsium karbonat
- Obat yang memblok kanal kalsium
- Diuretic atau perangsang kencing
- Garam iron
- Dosis berlebih dari penggunaan laktasif
- Anti inflamasi NSAID’s
- Opiate
- Phenotiazid
- Sedative atau obat tidur
- Simpatomimetik
0 komentar:
Post a Comment